Comunitagiovanile – Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Sebuah pepatah yang menunjukkan kemiripan anak dengan orang tuanya. Bahkan di balapan nanti.
Umumnya, jika orang tua adalah seorang pengusaha atau memiliki bisnis, mereka akan mewariskannya kepada anak-anak mereka. Orang tua nantinya akan mewariskan ilmu dan bisnisnya kepada anak-anaknya agar mereka bisa menjadi pengusaha yang sukses.
Anak-anak mungkin sudah memiliki bakat bawaan dari orang tua yang berwirausaha. Namun bakat ini juga harus dilatih sejak kecil, salah satunya untuk mengenalkan dan mengajarkan bisnis kepada anak-anak.
Dengan demikian, bisnis menjadi bidang yang disukai atau diminati anak-anak, mereka memiliki keinginan yang besar untuk mengikuti jejak orang tua sebagai wirausahawan dan tentunya memiliki pengalaman di bidang bisnis yang akan mereka geluti. .
1. Ajari anak-anak untuk mendapatkan uang
Ajarkan anak bermental dan berwirausaha sejak dini, yaitu menjual produk untuk mendapatkan uang. Dengan cara ini anak-anak tidak hanya bersenang-senang belajar tentang bisnis.
Misalnya, menerima pesanan kue dari orang lain, membuat kerajinan anak untuk dijual, atau menjual baju bekas yang aman untuk dipakai di rumah. Karena berjualan di tempat sekitar rumah pasti bisa mengajak anak-anak untuk ikut berjualan.
2. Ajari anak untuk mengatur keuangannya
Jika Anda memiliki bisnis dan menghasilkan uang, anak Anda akan tahu bahwa menghasilkan uang itu tidak mudah. Dengan demikian, memberikan pemahaman kepada anak Anda tentang menghargai uang dengan mengelolanya dengan baik dan benar.
Tidak hanya untuk kebutuhan hari ini, tetapi juga untuk kebutuhan esok hari. Ajari anak untuk mengelola keuangan, seperti mendanai kebutuhan sehari-hari, perlindungan, tabungan, investasi dan amal.
Jelaskan kepada anak-anak perbedaan antara kebutuhan dan keinginan akan keuangan mereka. Ajari anak untuk membuat daftar kebutuhan, perkiraan anggaran, sehingga menjadi simulasi yang sederhana dan menarik untuk anak Anda.
Dengan demikian, anak dapat mengenali kebutuhan sejak dini dan mengendalikan keinginan sejak dini. Jadi begitu mereka menjalankan bisnis nyata di masa depan, anak-anak akan terbiasa menetapkan prioritas dalam mengelola keuangan bisnis.
3. Ajari anak membuat rencana bisnis
Anda bisa bertanya kepada anak-anak tentang ide bisnis yang mereka miliki. Atau mungkin anak Anda mewariskan ide bisnis kepada Anda. Jadi Anda bisa membimbing anak Anda untuk membuat rencana bisnis.
Misalnya berjualan es krim buah di depan rumah. Artinya mulai menyusun, bahan baku dan peralatan yang diperlukan, hingga perkiraan modal. Anda bisa mengajari anak menabung dan mengumpulkan modal usaha.
Bahkan Anda juga memberikan dukungan dengan modal tambahan dari pihak Anda agar anak-anak bisa mewujudkan ide bisnisnya. Anak-anak pasti senang dan bersemangat mengoperasikannya.
4. Ajari anak mengatasi kegagalan
Setiap usaha atau bisnis pasti ada pasang surutnya. Jika tidak ada yang membeli bisnis es krim buah misalnya, anak pasti akan merasa sedih. Namun, anak-anak juga perlu memahami bahwa menjalankan bisnis tidak selalu menjual atau selalu menguntungkan.
Terkadang mereka menderita kerugian. Dalam kondisi seperti itu, Anda bisa mengajari anak mengatasi kegagalan. Misalnya mengajak anak mempromosikan es krim buah ke tetangga, keluarga atau teman sekolah, teman bermain di rumah.
Jadi Anda memberi contoh bahwa jika Anda gagal, jangan langsung menyerah, tetapi cari solusi. Agar anak anda memiliki mental baja untuk menjadi seorang wirausaha nantinya.
5. Mendampingi dan memberikan dukungan dan motivasi kepada anak
Dengan melakukan bisnis yang menghasilkan uang, anak akan merasa bosan dan lelah. Tugas Anda adalah selalu mendampingi, memberikan dukungan dan motivasi agar anak tetap selaras dengan rencana bisnis yang telah dibuat.
Ini mungkin memberi Anda istirahat dari penjualan selama satu atau dua hari. Tapi dia tidak mengizinkannya untuk melanjutkan, agar tidak malas. Buat anak-anak mengerti bahwa apa yang mereka lakukan sekarang sangat baik dan berguna untuk masa depan.
Baca juga: